Powered By Blogger

Sabtu, 28 Juli 2012

Menulis itu mudah!

...
Menulis apa yu?
Beberapa waktu yang lalu saat sedang membuka halaman di salah satu web perguruan tinggi Indonesia, mata saya tertuju kepada salah satu judul artikel yang berjudul Menulis Tanpa Berguru, menariknya setelah saya membukanya ternyata sang nara sumber adalah Bapak Ersis Warmansah Abbas(EWA), seorang tokoh penulis produktif dari daerah saya, saya tidak menyangka ternyata beliau ini sudah diakui sebagai tokoh sastra tingkat nasional. Sebelumnya saya juga telah beberapa kali membaca tulisan dan karya beliau diantaranya di facebook, memang saya akui kemampuan beliau dalam menulis sangat luar biasa, seolah-olah apapun yang beliau lihat dan alami mampu beliau tuangkan kedalam sebuah tulisan yang menarik dan dengan gaya bahasa yang mudah difaham. Dalam laporan kegiatan beliau di kampus tersebut beliau menyampaikan, bahwa menulis itu mudah, tulislah apa yang ada di dalam fikiran, apa saja. Kalupun seandainya tidak ada ide tulislah kebingungan kita itu kedalam tulisan. Jangan takut salah dalam menulis, tulislah walaupun tulisan kita tidak dimuat di majalah misalnya, tulislah karena kita ingin menulis. Dalam salah satu tulisan beliau ada salah seorang mahasiswa beliau yang mengeluh bahwa tulisannya tidak bagus. Beliau menjawab untuk menjadi penulis yang berkualitas tidak bisa langsung jadi tetapi melalui proses panjang, mungkin saat ini tidak bagus tapi karena pengalaman akhirnya akan bagus, tapi kuncinya itu jangan berhenti menulis.
Setelah membaca artikel ini selalu terlintas di hati untuk menulis apa saja yang saya ingin tulis. Apalagi saya punya blog yang lama tidak terurus, tapi tulisan apa yu?
Berhubung malam hari ini adalah malam ke 9 bulan Ramadhan jadi teringat dengan pengalaman Guru kami di Martapura yang sangan produktif dalam hal tulis menulis, bahwasanya beliau yang aslinya dari Amuntai tetapi bertugas mengajar di Martapura, ketika bulan Ramadhan dan pondok sedang libur beliau pulang ke kampung halaman, dan hari-hari beliau di kampung sangat beliau manfaatkan dengan maksimal dengan kegiatan ibadah dan sesuai dengan tema kita : menulis / menyusun kitab. Dan hasilnya, mungkin beliaulah zaman sekarang yang paling banyak punya karangan/susunan kitab atau risalah. Dari kitab tentang ilmu-ilmu alat nahwu, shorof, mantiq, balaghoh, faroid, dsb. Maupun kitab lainnya seperti kitab-kitab manaqib, amalan-amalan dll. Dan kitab beliau yang paling terkenal adalah Is'afuttholibin yang diakui keberkahannya dan sudah dipergunakan mungkin seluruh Kalimantan Selatan, khususnya lagi oleh murid-murid yang pernah belajar di Martapura.
Ternyata menulis itu tidak sesulit yang dibayangkan, yang penting jangan takut salah, dalam arti tidak merasa kecewa dan jera karena tulisan kita tidak sebagus para sastrawan dan seindah pujangga.
Kalau pak EWA selalu mengakhiri setiap tulisannya dengan jampi-jampi '' Bagaimana menurut sampean? '' Saya tidak boleh kalah dengan beliau, dan saya akhiri dengan kalimat sakti......
Bujur juakah?
Wassalam...

1 komentar: